RINGKASAN MATERI
PENDALAMAN MATERI IPA PERSIAPAN UJIAN SEKOLAH 2017
1.
CIRI KHUSUS HEWAN
DAN TUMBUHAN
1)
Ciri khusus pada hewan
Beberapa
hewan mempunyai ciri khusus untuk menyesuaikan dengan keperluan hidupnya.
Berikut ini adalah contoh-contoh ciri khusus pada hewan.
a.
ikan lele : memiliki misai di bibir
atas dan bibir bawah, pada misainya terdapat indra pengecap, misai tersebut
berfungsi mengenali mangsanya yang bersembunyi di dasar lumpur.
b.
semut : memiliki antena di
kepalanya, berfungsi sebagai alat indra sehingga semut dapat menyentuh,
merasakan, membau, dan juga sebagai alat komunikasi antar semut.
c.
kelelawar : memiliki kemampuan
ekolokasi, kemampuan ekolokasi artinya menggunakan gelombang bunyi untuk
mendeteksi benda/mangsa di sekitarnya.
d.
bunglon dan landak semut : memiliki
lidah panjang dan lengket, berfungsi untuk menangkap mangsanya.
e.
lebah dan kalajengking :
memiliki sengat beracun, sengat ini berguna untuk mempertahankan diri dari
musuhnya.
f.
cumi-cumi dan gurita :
menyemprotkan cairan hitam seperti tinta, berguna unutk mengelabui musushnya.
g.
cicak dan tokek : memiliki bantalan
perekat pada telapak kakinya, berguna untuk menempel di dinding, pohon agar
tidak jatuh.
h.
burung hantu : memiliki mata
dan pendengaran yang tajam, berguna untuk menangkap mangsanya di malam hari.
i.
unta : memiliki punuk ,
berguna untuk menyimpan makanan cadangan yang berupa lemak.
2)
Ciri khusus pada tumbuhan
Tumbuhan
juga mempunyai ciri khusus supaya dapat bertahan di lingkungan hidupnya.
Beberapa contohnya adalah sebagai berikut.
a.
teratai, kangkung dan eceng gondok :
memeiliki batang berongga, berguna untuk mengapung di air.
b.
talas dan teratai : memiliki
daun yang lebar dan tipis, berguna untuk mempercepat penguapan air.
c.
bunga raflesia : memiliki bau busuk,
berguna untuk memikat lalat mendekat. Lalat berfungsi membantu
penyerbukan.
d.
kaktus : memiliki daun kecil berupa
duri, berguna untuk mengurangi penguapan air.
e.
kantong semar dan venus : memiliki
cairan khusus untuk menangkap serangga,
f.
mawar : memiliki batang berduri,
berguna untuk melindungi diri dari ganguan musuh
g.
bunga bangkai : memiliki bau busuk,
berguna untuk memikat lalat mendekat. Lalat berfungsi membantu penyerbukan.
2.
PENGELOMPOKKAN
HEWAN
Pada dasarnya hewan dapat
dikelompokkan dengan berbagai dasar pengelompokkan. Dasar pengelompokkan hewan meliputi tempat hidup, cara berkembang biak,
cara bergerak, cara pembuahan, jenis makanan, alat pernafasan, dan penutup
tubuhnya.
A.
Pengelompokkan Hewan
Berdasarkan Tempat Hidupnya
§
Hewan darat : gajah, harimau,
jerapah, sapi, kerbau, kambing, kuda, ayam, dan lain-lain
§
Hewan air : ikan, belut, cumi-cumi,
dan lain-lain
§
Hewan darat dan air : katak, penyu
B.
Pengelompokkan Hewan
Berdasarkan Cara Berkembang Biaknya
§
Ovipar ( bertelur ) : ayam, burung,
itik, katak, ikan.
§
Vivipar ( beranak/melahirkan ) :
sapi, kambing, kerbau, kuda, gajah.
§
Ovovivipar ( bertelur dan melahirkan
) : ular, kadal, buaya, penyu.
C.
Pengelompokkan Hewan
Berdasarkan Cara Bergeraknya
§
Bergerak dengan menggunakan kakinya
: kucing, singa, ayam, kambing.
§
Bergerak dengan menggunakan sayap :
burung, capung, kupu-kupu, kelelawar.
§
Bergerak dengan menggunakan perut :
ular, cacing, bekicot.
§
Bergerak dengan kaki dan perut :
komodo, buaya, penyu.
D.
Pengelompokkan Hewan
Berdasarkan Cara Pembuahannya
§
Pembuahan internal : ayam, buaya,
sapi, anjing
§
Pembuahan eksternal : semua jenis
ikan ( kecuali paus ) dan katak
E.
Pengelompokkan Hewan
Berdasarkan Jenis Makanannya
§
Herbivora ( hewan pemakan tumbuhan )
: kambing, sapi, kerbau, kelinci, ...
§
Karnivora ( hewan pemakan daging ) :
singa, harimau, buaya, pelikan, paus, hiu, ...
§
Omnivora ( hewan pemakan tumbuhan
dan hewan lain /segala ) : tikus, lele, itik, kera,
F.
Pengelompokkan Hewan
Berdasarkan Alat Pernafasannya
§
Bernafas dengan paru-paru : sapi,
lumba-lumba, katak, kadal, harimau, ...
§
Bernafas dengan insang : ikan,
berudu, belut, ...
§
Bernafas dengan trakea : serangga (
semut, jengkerik)
§
Bernafas dengan kulit : katak
(selain dengan kulit juga dengan paru-paru), cacing tanah,
G.
Pengelompookan Hewan
Berdasarkan Penutup Tubuhnya
§
Berbulu : ayam, itik, burung, ...
§
Bersisik : ular, ikan, buaya. ...
§
Berambut : sapi, kerbau, kucing, ...
§
Berlendir : belut, sidat, lele,
cacing, ...
§
Bercangkang : keong, kura-kura,
bekicot, ...
H.
Pengelompokan
Hewan Berdasarkan Jenis Makanan meliputi Herbivora, Karnivora dan Omnivora yang secara sederhana penjelasannya adalah sebagai berikut
a.
Herbivora
Herbivora
adalah jenis hewan yang memakan makanan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti daun, kayu, biji, buah, bunga, dan
lain sebagainya, misalnya kelinci.
b.
Carnivora
Carnivora
adalah jenis binatang yang memakan makanan
yang berasal dari tubuh hewan lainnya seperti daging, darah, dan sebagainya.
Hewan ini disebut juga sebagai hewan predator. Contoh hewannya adalah : singa.
c.
Omnivora
Omnivora
adalah jenis hewan yang memakan makanan
keduanya baik tumbuhan maupun hewan. Binatang ini makan silih berganti antara
keduanya. Contoh binatang omnivor adalah : tikus.
3.
RANTAI MAKANAN DAN
JARING MAKANAN
§ Rantai makanan adalah proses makan dan dimakan diantara organisme dengan
urutan tertentu sehingga menyebabkan perpindahan energi.
§ Jaring-jaring makanan adalah sekumpulan dari rantai makanan yang saling
berhubungan.
Contoh dari rantai
makanan :
Padi à tikus à ular à burung elang à bakteri pembusuk
Apabila populasi
tikus punah/menurun drastis, maka populasi padi meningkat tajam
dan sebaliknya populasi ular dan burung akan menurun karena tidak mendapatkan
makanan (tikus).
Apabila populasi
tikus meningkat tajam, maka populasi padi menurun drastis, populasi ular dan burung meningkat.
Menurut letaknya, ekosistem
dapat dibedakan menjadi :
a. Ekosistem darat
Ekosistem darat
adalah jenis ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan
letak geografis (garis lintang), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa
bioma, yaitu :
1) Bioma gurun
Terdapat di daerah
tropis dengan ciri-ciri curah hujan rendah (25 cm/tahun), tanahnya gersang,
suhu siang hari (45°C), suhu malam hari mencapai 0°C, tumbuhan semusim
berukuran kecil, tumbuhan menahun
berdaun duri seperti kaktus, hewan yang hidup seperti ular, kalajengking, dan
kadal.
2) Bioma padang rumput
Terdapat di daerah
dari daerah tropis ke subtropis. Ciri-cirinya yaitu curah hujan 25-30 cm/tahun,
hujan turun tidak teratur, penyerapan air cepat. Tumbuhan yang hidup adalah
tumbuhan terna (herbs) dan hewan yaitu zebra, singa, gajah, jerapah, kanguru,
bison, serigala, anjing liar, tikus, ular, serangga.
3) Bioma hutan basah
Terdapat di daerah
tropis dan subtropis dengan curah hujan 200-225 cm/tahun, spesies tumbuhan
berupa pohon relatif banyak, daerah tudung cukup mendapat sinar matahari,
variasi suhu dan kelembaban tinggi dengan suhu sepanjang hari 25°C. Tumbuhan
yang hidup adalah rotan, kaktus, anggrek. Hewan yang hidup yaitu kera, burung,
badak, babi hutan, harimau, burung hantu.
4) Bioma hutan gugur
Terdapat di daerah
subtropis dengan empat musim, curah hujan merata sepanjang tahun, jenis pohon
sedikit dan tidak terlalu rapat. Hewan yang hidup adalah rusa, beruang, burung
pelatuk, rubah.
5) Bioma taiga
Terdapat di belahan
bumi bagian utara dengan suhu pada musim dingin rendah, tersusun atas satu
spesies seperti konifer, pinus, atau lainnya, semak dan tumbuhan basah sedikit.
Hewan yang hidup yaitu beruang hitam.
6) Bioma tundra
Terdapat di belahan
bumi bagian utara dekat dengan lingkar kutub pada puncak gunung tinggi dengan
pertumbuhan tanaman 60 hari. Tumbuhan yang hidup adalah liken, sphagnum, tumbuhan biji semusim,
tumbuhan kayu pendek, dan rumput. Contoh hewan adalah beruang kutub, rusa kutub,
serangga terutama nyamuk dan lalat hitam.
b. Ekosistem air
Ekosistem air adalah
jenis ekosistem yang terdapat di perairan yang terbagi menjadi ekosistem air
tawar dan air laut. Ekosistem air tawar dibedakan menjadi :
1) Danau
Danau adalah badan
air yang menggenang dengan luas beberapa hingga ratusan meter persegi .
2) Sungai
Sungai adalah suatu
badan air yang mengalir ke satu arah.
Ekosistem air laut
dapat dibedakan menjadi :
1) Laut
Laut adalah daerah
yang dipenuhi dengan air dengan kadar garam (salinitas) tinggi.
2) Pantai
Pantai adalah daerah
perbatasan (pasang-surut) antara daratan dengan lautan. Organisme yang hidup
yaitu beberapa jenis ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput
herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, ikan-ikan berukuran kecil.
3) Estuari
Estuari adalah daerah
bersatunya sungai dengan laut dengan salinitas yang dipengaruhi oleh pasang
surut. Organisme yang hidup yaitu ganggang, fitoplankton, cacing, kerang,
kepiting, ikan.
4) Terumbu karang
Terumbu karang adalah
daerah yang terdiri dari karang batu dan organisme lain dimana cahaya matahari
masih dapat menembus.
Menurut
pembentukannya, ekosistem dapat dibedakan menjadi :
1) Ekosistem alami
Ekosistem
alami adalah ekosistem yang terjadi karena peristiwa alam, misalnya hutan,
sungai, padang pasir, dan laut.
2) Ekosistem buatan
Ekosistem buatan
adalah ekosistem yang terjadi karena sengaja dibuat oleh manusia, misalnya
sawah, ladang, kebun, kolam, dan akuarium.
Peran makhluk hidup dalam suatu
ekosistem masing-masing adalah:
a. Produsen
Produsen merupakan
makhluk hidup yang dapat memproduksi zat organik dari zat anorganik, misalnya : tumbuhan dengan melakukan fotosintesis.
b. Konsumen
Konsumen merupakan
makhluk hidup yang tidak dapat memproduksi zat organik dari zat anorganik sendiri, melainkan mengambil dari organisme lain untuk dapat
bertahan hidup, misalnya : hewan. Konsumen terbagi menjadi beberapa tingkat di
dalam suatu rantai makanan, yaitu :
1) Konsumen I (primer), yaitu makhluk hidup yang mendapatkan energi dari
produsen, biasanya dari golongan herbivora, contoh : kelinci, sapi, kambing.
2) Konsumen II (sekunder), yaitu makhluk hidup yang mendapatkan energi dari
konsumen I, biasanya dari karnivora dan omnivora, contoh : ular, singa, elang.
3) Konsumen III (tersier), yaitu makhluk hidup yang mendapatkan dan
menggantungkan sumber energi dari konsumen II.
4) Dan seterusnya hingga menuju konsumen puncak sehingga tidak ada lagi
makhluk hidup yang memakannya
c. Dekomposer (pengurai) atau detritivor (pemakan bangkai)
Dekomposer merupakan
makhluk hidup yang berperan dalam menguraikan bahan organik menjadi bahan
anorganik
dari organisme yang telah mati, misalnya : bakteri
pembusuk dan jamur.
4.
HUBUNGAN ANTAR
ORGANISME
Hubungan antar organisme dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1)
Simbiosis mutualisme adalah hubungan
antara dua makhluk hidup yang bersifat saling menguntungkan. Contoh : hubungan
kupu-kupu dengan bunga, lebah dengan tanaman berbunga dan burung penghisap
madu.
2)
Simbiosis komensalisme adalah
hubungan antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah satu pihak, tetapi tidak merugikan pihak lain.
Contohnya ikan hiu dengan ikan remora ; hubungan antara tumbuhan paku, lumut
kerak dan anggek dengan pohon besar (mahoni, mangga, jambu air).
3)
Simbiosis parasitisme adalah
hubungan antara dua makhluk hidup yang mengakibatkan makhluk hidup yang satu
mendapatkan keuntungan, sedangkan makhluk hidup lainnya mengalami kerugian.
Misalnya, hubungan antara tanaman jeruk dengan benalu, bunga raflesia dengan
inangnya, kutu dengan hewan tempat ia tinggal.
5.
PERKEMBANGBIAKAN
TUMBUHAN
Perkembangbiakan pada tumbuhan dapat
dibagi menjadi perkembangbiakan tumbuhan berbiji dan tidak berbiji.
a.
Perkembangan
tumbuhan berbiji
dapat
terjadi dengan 2 cara yaitu: yang pertama adalah secara kawin (generatif) dan
yang kedua adalah secara tak kawin (vegetatif).
1)
Generatif
Perkembangbiakan
tumbuhan yang memiliki bunga dengan didahului oleh peristiwa penyerbukan (jatuhnya
serbuk sari ke kepala putik). Alat perkembangbiakan generatif adalah
benang sari dan putik.
2)
Vegetatif
Perkembangbiakan tumbuhan secara tak kawin
yang dapat dibedakan menjadi:
a)
Vegetatif
alami
Perkembangbiakan
vegetatif alami adalah perkembangbiakan secara tidak kawin pada tumbuhan yang
terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan manusia. Macam-macam vegetatif alami
adalah :
§ Tunas
Tunas tumbuh
dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan baru dan
tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun. Tunas ini tidak
tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini akan tumbuh
terus, contoh
tebu, bambu, pisang.
§ Tunas adventif
Tunas adventif
adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun. Tunas ini
tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian
daun dan akar, contoh
: cocor bebek, sukun, cemara, kersen.
§ Umbi batang
Umbi batang
adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung menjadi
umbi. Umbi batang tersebut sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan
itu. Pada permukaan
umbi batang tumbuh
sisik dan kuncup membentuk mata tunas,, contoh : kentang.
§ Umbi lapis
Umbi lapis
merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis tumbuh
daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan akar serabut,
contoh
: bawang merah, bawang putih, bunga tulip, bunga bakung.
§ Akar tinggal
(rhizoma)
Akar tinggal
adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan tanah.
Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal, contoh jahe, kunyit, lengkuas, kencur.
§ Geragih atau stolon
Geragih atau
stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Tumbuhan baru
dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian membelok ke atas.
Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun. Tunas-tunas
itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada induknya, tetapi masih tetap
berhubungan, contoh
: semanggi, strawberry, rumput teki, arbei.
b)
Vegetatif
buatan
§ Stek
Menyetek
adalah memperbanyak tumbuhan dengan menancapkan atau menanam potongan-potongan
batang tumbuhan induknya. Tumbuhan yang dapat distek antara lain ketela pohon,
tebu, mawar, melati, dan kangkung.
§ Mencangkok
Mencangkok
adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong dahan tumbuhan induknya yang sebelumnya
diberi perlakuan khusus supaya muncul akarnya. Tumbuhan yang dapat dicangkok adalah tumbuhan dikotil atau biji berkeping
dua, misalnya jeruk, jambu, mangga, rambutan,durian, dan sebagainya.
§ Merunduk
Merunduk
adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara merundukan batang atau cabang ke tanah
sehingga tumbuh akar. Setelah akarnya banyak cabang yang berhubungan dengan
tumbuhan induk induk dipotong. Tumbuhan yang biasa dikembangbiakan antara lain
alamanda, anyelir, apel, selada air, anggur dan sebagainya.
b.
Perkembangan
tumbuhan tidak berbiji
1)
Membelah
diri, contoh pada ganggang hijau,yang berfilamen.
2)
Spora,
contoh pada tumbuhan paku.
6.
PERKEMBANGBIAKAN
DAN DAUR HIDUP HEWAN
A.
Perkembangbiakan
Hewan
a.
Tak kawin
1)
Fragmentasi
Perkembangbiakan
terjadi pada hewan dengan
pemotongan bagian tubuhnya. Hewan yang lazim berkembangbiak dengan fragmentasi
adalah cacing Planaria
2)
Tunas
Calon anak
muncul dari bagian samping tubuh. Lama kelamaan calon anak tersebut besar dan
memisahkan diri. Contoh hewan yang dapat bertunas adalah hydra.
b.
Kawin

Berdasarkan
tempat pertumbuhan janinnya, maka hewan dikelompokkan menjadi
1) hewan melahirkan (vivipar), contoh : singa, kuda, kucing, lumba-lumba,
paus, kambing, gajah, kelelawar, sapi, beruang, tikus, dll.
2) hewan bertelur (ovipar) , contoh : ayam, katak, kupu-kupu, belalang,
nyamuk, burung, angsa, dll.
3) hewan bertelur-melahirkan (ovovivipar).
Hewan yang termasuk dalam golongan ini sebenarnya
berkembangbiak dengan cara bertelur namun telur menetas di dalam tubuh induk
dan dikeluarkan dengan cara melahirkan, contoh : beberapa jenis ular dan reptilia lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar